Pameran Pendidikan

SMPN 3 Satap Borobudur berperan dalam pameran Gebyar Pendidikan Kabupaten Magelang

Prosesi Wisuda Siswa

Wisuda Siswa SMPN 3 Satap Borobudur

Sekolah Satap Borobudur

Sekolah Garis Depan Penuntasan Wajib Belajar kawasan Perbukitan Menoreh Jawa Tengah-DIY

Kejurda Jateng ROKET AIR

Sekolah Satap Borobudur menjadi Kontingen Pertama Kabupaten magelang yang melaju ke Final Kejurnas Roket Air di Jakarta

Pasukan Pramuka Raden Panji-Candrakirana

Pramuka Sekolah Satap Borobudur bersama Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP dalam peresmian Obyek Wisata Lokal Punthuk Gajah Mungkur Majaksingi Borobudur

Outbond dan Tubing Siswa

Kegiatan Outbond dan Tubing di Kali Tuk Gong Candimulyo Magelang, wahana berekreasi dan memupuk mental siswa

Satap Bakery

Manifestasi Visi Trampil dalam Teknologi dalam Program Pendidikan Ketrampilan berupa Pembuatan Kue Kering/basah berbahan baku Umbi-umbian dan Tepung, dengan label Satap bakery dan Dapur satap

Dewan Guru dan Tenaga Kependidikan bersama Komite Sekolah

Jajaran Dewan GTK dan Komite Sekolah bahu membahu mewujudkan Sekolah Satap yang Berprestasi, Santun, Taat Beribadah, Trampil dan berwawasan Lingkungan

Pembelajaran Outdoor di Industri Produk Pangan Rumah Tangga

Pembelajaran di Industri Rumah Tangga untuk mendekatkan siswa pada Kondisi Real di masyarakat

Selasa, 26 November 2019

PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SETS DAN LITERASI SAINS TINGKATKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN


Peradaban modern pada saat ini yang semakin didukung oleh teknologi yang canggih akan membuat berbagai kemudahan pada manusia dalam beraktivitas. Akan tetapi hal negatifnya adalah dengan peradaban yang semakin modern membuat umat manusia kurang arif dalam menjaga lingkungannya. Termasuk di dalamnya adalah kekurang pedulian peserta didik yang masih rendah terhadap lingkungan. Nah, hal ini perlu dirancang sebuah metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology, and Society) yang di desain dengan literasi sains dapat dipergunakan untuk pembelajaran IPA di SMPN 3 Satu Atap Borobudur dalam meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.

WURYANTO PS LUNCURKAN BUKU BARU

           Wuryanto Puji Siswoyo meluncurkan buku baru berjudul Memoles Mutiara Sekolah Pinggiran dari Penerbit Beta Aksara. 


Mendapatkan pendidikan adalah hak setiap anak yang di jamin oleh Undang-undang. Setiap anak berhak memperoleh bekal pendidikan yang layak untuk masa depannya. Pemerintah pun menetapkan 8 Standar Pendidikan untuk setiap jenjang pendidikan. Namun kenyataan di lapangan tidak semua sekolah memenuhi standar tersebut, terutama di sekolah pinggiran.

Jumat, 27 September 2019

GOOGLE SITES TINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI TATA SURYA




Materi tata surya merupakan materi yang lingkup pembahasannya sangat makroskopis. Pada materi ini mencakup tentang pengetahuan bumi dan antariksa beserta gejala-gejala yang terjadi di dalamnya. Hal yang dipelajari adalah sesuatu yang sangat luas dan terhampar di angkasa. Seringkali siswa mengalami kesulitan dalam menerima transfer pengetahuan tentang ilmu bumi antariksa ini. Sebagai contoh tingkat ketercapaian ketuntasan pada materi ini di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Satu Atap Borobudur yang masih rendah pada saat pembelajaran meggunakan media yang terbatas. Diperlukan media yang lebih variatif agar siswa dapat lebih mudah memahami materi ini. Nah, Google Sites dapat dirancang sebagai sebuah solusi untuk lebih memahamkan siswa terhadap materi Tata Surya di timgkat SMP.

Sabtu, 31 Agustus 2019

TUGAS REVIEW SUMBER BELAJAR DI RUMAH BELAJAR[dot]ID

REVIEW RUMAH BELAJAR 1



Judul   : Avertebrata

Penulis : Rina Wiyati

Produksi: Pustekkom Depdiknas
Penelaah: Wuryanto Puji Siswoyo 


1. Kelebihan 
  • sumber belajar ini menarik karena materi diawali dengan kuis 
  • materi tersusun rapi dan lengkap terdapat menu uraian dan rangkuman 
  • gambar-gambar yang ada berwarna sehingga sangat menarik 

Senin, 26 Agustus 2019

AYO KUNJUNGI SITUS RUMAHBELAJAR[dot]ID...

Berikut 10 laman yang dapat anda kunjungi di http://www.rumahbelajar.id

Sabtu, 24 Agustus 2019

REVIEW SUMBER BELAJAR RUMAH BELAJAR.ID #2

REVIEW RUMAH BELAJAR #2


Judul                 : Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya

Penulis               : Supriyono

Produksi            : Pustekkom Depdiknas

Tahun                : 2008

Reviewer           : WURYANTO PUJI SISWOYO, S. Pd. (SMPN 3 SATU ATAP BOROBUDUR)


A. Kelebihan

  • Penjelasan pada materi ini cukup baik dan dapat dipahami oleh siswa tingkat SMP
  • Terdapat media flash yang dapat menarik minat siswa untuk mempelajari mikroskop
  • Penjelasan tata cara menggunakan mikroskop sudah runtut

REVIEW SUMBER BELAJAR RUMAH BELAJAR.ID #1

REVIEW RUMAH BELAJAR 1


Judul   : Avertebrata
Penulis : Rina Wiyati
Produksi: Pustekkom Depdiknas
Penelaah: Wuryanto Puji Siswoyo


1. Kelebihan 
  •    sumber belajar ini menarik karena materi diawali dengan kuis 
  • materi tersusun rapi dan lengkap terdapat menu uraian dan rangkuman 
  • gambar-gambar yang ada berwarna sehingga sangat menarik 
  • soal soal yang disediakan cukup bagus karena ada kunci jawabannya

Jumat, 09 Agustus 2019

Catatan Editor Buku Guru Story; Catatan Inspirasi Pendidikan Indonesia

Unik, Beragam, dan Fenomenal


  • Membaca empat jilid buku Guru Story; Catatan Inspirasi Pendidikan Indonesia seperti menyelesaikan novel berseri. Setiap bagian dari buku ini membuat saya masuk ke berbagai wahana pengalaman yang banyak warna. Memasuki pedesaan yang harum dedaunan, berpijak di jalanan setapak. Mengunjungi perkotaan, bercengkrama dengan berbagai karakter sekolah di Indonesia. 
  • Dengan standar waktu yang minim untuk empat buku berjilid tebal, akhirnya saya harus meminta kontrak waktu tambahan pada tim Bukugrafi sebagai pengelola naskah, juga kepada penerbit, guna menyelesaikan proses pengerjaan buku ini. Seharusnya telah naik cetak dan terbit pada akhir Juni, akan tetapi ada berbagai aspek buku yang harus kembali harus saya teliti guna mendekati kesempurnaan sebuah buku “story” yang enak dibaca.
  • Berulang kali melakukan riset editing buku “story” ini adalah untuk memahami arah penulisan yang sesuai dengan desain buku, juga untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang beresiko terhadap isi sebuah buku. Memilah, memilih, mengkaji, menyusun tatanan demi tatanan dalam pola warna naskah yang sangat bervariasi. Pada akhirnya terlihat benang merah pencapaian hasil yang manunggal sebuah buku “story” dalam empat jilid buku dengan ketebalan di atas rata-rata buku pada umumnya.
  • Menyusun setiap bagian buku ini, membaca setiap ruang di buku ini adalah rekreasi ke berbagai wilayah di Nusantara. Semoga hasil dari semua kerangka kerja dan proses kreatif bersama ini menjadi sebuah karya yang pada akhirnya layak untuk dibaca oleh semua kalangan dalam waktu yang tak berbatas.

Deni Irwansyah

Editor Buku Guru Story; Catatan Inspirasi Pendidikan Indonesia
Jilid 1, 2, 3, 4

Guru Story Book
Bukugrafi


2019


(Salah satu tulisan Pak Wuryanto Puji Siswoyo termuat dala Buku Guru Story Jilid 2, Penerbit Bukugrafi dan Diandra Kreatif)

Minggu, 05 Mei 2019

KI HAJAR DEWANTARA: SEKOLAH ADALAH TAMAN



Ki Hajar Dewantara atau Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya. Kemudian, bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.

Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913. Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
Setelah pulang dari pengasingan karena kritikannya terhadap Belanda, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.

Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

https://www.geografi.org

BELAJAR IPA MELALUI SITES GOOGLE


Google Sites adalah aplikasi wiki terstruktur untuk membuat situs web pribadi maupun kelompok, untuk keperluan personal maupun korporat. Google Sites disiapkan sebagai pengganti dari Google Page Creator. Situs yang dibuat akan memiliki alamat http://sites.google.com/site/username/.
Aplikasi ini semula bernama jotSpot, nama yang sama seperti perusahaan pembuatnya. Produk ini awalnya ditujukan tertutama untuk perusahaan kecil dan menengah. JotSpot pernah masuk daftar 15 perusahaan baru yang patut diawasi perkembangannya, menurut versi InfoWorld. Google mengakuisisi JotSpot pada bulan Oktober 2006. Google Sites dapat diakses di http://sites.google.com/.
Google Sites adalah cara termudah untuk membuat informasi dapat diakses oleh orang yang membutuhkan cepat, akses up-to-date. Orang-orang dapat bekerja sama dalam Situs untuk menambahkan berkas file lampiran, informasi dari aplikasi Google lainnya (seperti Google Docs, Google Calendar, YouTube dan Picasa), dan konten baru yang bebas bentuk. Membuat situs bersama-sama semudah mengedit dokumen, dan pengguna selalu mengendalikan siapa yang memiliki akses, apakah itu hanya sendiri, tim, atau seluruh organisasi. Pengguna bahkan dapat menayangkan Situs untuk dunia. Aplikasi web Google Sites dapat diakses dari komputer yang terhubung internet.


IPA dapat dipelajari pula melalui sites google. Salah satunya adalah dengan membuka sites untuk Materi Tata Surya Kelas VII Semester 2.

Kamis, 11 April 2019

LABORATORIUM ALAM SATAP


Standar Sarana Prasarana yang telah digariskan oleh Kementerian barangkali akan menjadi sebuah hal yang langka bagi sekolah-sekolah pinggiran. Bagamaina tidak, untuk memiliki kelas yang cukup saja adalah hal yang sangat disyukuri. Apalagi jika harus memiliki standar sarpras yang lain. Padahal dalam Permendiknas tentang sarpras telah di syaratkan untuk sekolah yang ideal memiliki ruang kelas yang cukup, ruang Kepala Sekolah, ruang Tata Usaha, Perpustakaan, Ruang Laboratorium IPA dan lainnya.

Jumat, 22 Maret 2019

PENA GENERASI EMAS

Aku adalah aku
Anak-anak kecil negeri ini
Yang selalu mengharap sebuah kepastian
Tentang masa depanku

Senin, 11 Maret 2019

BUKU BARU

Segera miliki Buku Baru dari Pak Guru Wuryanto Puji Siswoyo

 Judul Buku : Antologi Puisi TOREHAN WAKTU
Penuls          : Wuryanto Puji Siswoyo
Genre           : Seni
Tahun           :
Penerbit        :
ISBN            :
Harga           :

Kamis, 28 Februari 2019

MENAKAR EKSISTENSI SEKOLAH SATAP


SMP Satu Atap (Satap) adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengejar ketercapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP sebesar 95%  di tahun 2008. Pengembangan Satap pun memiliki syarat terisolir, terpencil, terpencar, berdasarkan pada kebutuhan masyarakat (social demand approach) dan dalam perencanaan melibatkan masyarakat. Maka mulai tahun 2006 didirikanlah sekolah-sekolah Satap di perbagai wilayah Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Magelang. Pada saat awal terbentuk dua sekolah satap di Borobudur dan Pakis. Dalam perkembangannya saat ini menjadi sekitar 8 Satap.
Keberadaan sekolah satap pada awal pendiriannya sudah barang tentu sangat dibutuhkan masyarakat. Karena masyarakat menjadi mudah dalam memperoleh pendidikan setingkat SMP setelah lulus dari SD. Salah satu kesulitan masyarakat pada saat itu adalah jauhnya lokasi SMP terdekat dari SD karena lokasinya yang terpencil. Sehingga banyak sekali lulusan SD yang tidak melanjutkan sekolah. Kondisi tersebut akan menghambat ketuntasan wajib belajar 9 tahun. Kebijakan pemerintah kemudian didirikanlah Sekolah Satap yang memiliki berbagai macam model pengelolaan. Salah satu model pengelolaan sekolah satap adalah adanya dua lembaga (SD-SMP) dengan dikepalai oleh seorang Kepala Sekolah. Hal ini pula yang diterapkan di sekolah-sekolah satap di Kabupaten Magelang. Kini setelah 13 tahun berjalan bagaimanakah eksistensi sekolah satap menghadapi tuntutan perkembangan zaman dan perkembangan perundang-undangan yang berlaku?