Pameran Pendidikan

SMPN 3 Satap Borobudur berperan dalam pameran Gebyar Pendidikan Kabupaten Magelang

Prosesi Wisuda Siswa

Wisuda Siswa SMPN 3 Satap Borobudur

Sekolah Satap Borobudur

Sekolah Garis Depan Penuntasan Wajib Belajar kawasan Perbukitan Menoreh Jawa Tengah-DIY

Kejurda Jateng ROKET AIR

Sekolah Satap Borobudur menjadi Kontingen Pertama Kabupaten magelang yang melaju ke Final Kejurnas Roket Air di Jakarta

Pasukan Pramuka Raden Panji-Candrakirana

Pramuka Sekolah Satap Borobudur bersama Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP dalam peresmian Obyek Wisata Lokal Punthuk Gajah Mungkur Majaksingi Borobudur

Outbond dan Tubing Siswa

Kegiatan Outbond dan Tubing di Kali Tuk Gong Candimulyo Magelang, wahana berekreasi dan memupuk mental siswa

Satap Bakery

Manifestasi Visi Trampil dalam Teknologi dalam Program Pendidikan Ketrampilan berupa Pembuatan Kue Kering/basah berbahan baku Umbi-umbian dan Tepung, dengan label Satap bakery dan Dapur satap

Dewan Guru dan Tenaga Kependidikan bersama Komite Sekolah

Jajaran Dewan GTK dan Komite Sekolah bahu membahu mewujudkan Sekolah Satap yang Berprestasi, Santun, Taat Beribadah, Trampil dan berwawasan Lingkungan

Pembelajaran Outdoor di Industri Produk Pangan Rumah Tangga

Pembelajaran di Industri Rumah Tangga untuk mendekatkan siswa pada Kondisi Real di masyarakat

Minggu, 05 Mei 2019

KI HAJAR DEWANTARA: SEKOLAH ADALAH TAMAN



Ki Hajar Dewantara atau Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya. Kemudian, bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.

Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913. Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
Setelah pulang dari pengasingan karena kritikannya terhadap Belanda, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.

Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

https://www.geografi.org

BELAJAR IPA MELALUI SITES GOOGLE


Google Sites adalah aplikasi wiki terstruktur untuk membuat situs web pribadi maupun kelompok, untuk keperluan personal maupun korporat. Google Sites disiapkan sebagai pengganti dari Google Page Creator. Situs yang dibuat akan memiliki alamat http://sites.google.com/site/username/.
Aplikasi ini semula bernama jotSpot, nama yang sama seperti perusahaan pembuatnya. Produk ini awalnya ditujukan tertutama untuk perusahaan kecil dan menengah. JotSpot pernah masuk daftar 15 perusahaan baru yang patut diawasi perkembangannya, menurut versi InfoWorld. Google mengakuisisi JotSpot pada bulan Oktober 2006. Google Sites dapat diakses di http://sites.google.com/.
Google Sites adalah cara termudah untuk membuat informasi dapat diakses oleh orang yang membutuhkan cepat, akses up-to-date. Orang-orang dapat bekerja sama dalam Situs untuk menambahkan berkas file lampiran, informasi dari aplikasi Google lainnya (seperti Google Docs, Google Calendar, YouTube dan Picasa), dan konten baru yang bebas bentuk. Membuat situs bersama-sama semudah mengedit dokumen, dan pengguna selalu mengendalikan siapa yang memiliki akses, apakah itu hanya sendiri, tim, atau seluruh organisasi. Pengguna bahkan dapat menayangkan Situs untuk dunia. Aplikasi web Google Sites dapat diakses dari komputer yang terhubung internet.


IPA dapat dipelajari pula melalui sites google. Salah satunya adalah dengan membuka sites untuk Materi Tata Surya Kelas VII Semester 2.